Senin, 29 Oktober 2018

Ada Taman Baca diatas Gunung Slamet


gunung slamet, jawa tengah

Perpustakaan merupakan gudang ilmu bagi siapa saja,
dari yang muda hingga tua pasti mereka membutuhkan ilmu. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa dibagikan kepada orang lain dalam arti kata lain yaitu berguna. Seringkali perpustakaan saat ini jarang dikunjungi apalagi jika tidak karena tugas atau sangat butuh sekali mereka tidak akan pergi ke Perpustakaan, padahal membaca itu jendela dunia. Tidak hanya perpustakaan, sekarang ini sudah jamannya ada Taman baca. Menarik sekali pengalaman mahasiswa/I ilmu perpustakaan membuka layanan taman baca diatas gunung Slamet. Sebelumnya kita perkenalan dulu dengan Gunung Slamet, pasti kalian bertanya-tanyakan dimana sih gunug slamet ini. Yuk simak, jadi tuh Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru. Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 mdpl. Gunung Slamet adalah gunung api yang masih aktif. Gunung ini juga dikatakan sebagai gunung yang membelah pulau Jawa karena berdiri di 5 kabupaten yakni Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Aktivitas terakhir gunung Slamet adalah pada bulan Maret 2014 dan hingga awal 2015 gunung ini masih berstatus waspada. Jalur pendakian gunung Slamet terkenal berat. Ekologi pada gunung Slamet sebagian besar adalah hutan. Di kaki gunung adalah perkebunan yang subur sehingga banyak masyarakat kaki gunung Slamet hidup berkecukupan dengan limpahan kekayaan alam. Selain kekayaan alam yang melimpah gunung Slamet juga dikenal gunung yang memiliki background penuh mitos.Wah jauh sekali bukan kalau harus ditempuh dari Jakarta.
Para mahasiswa/I Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta memang beberapa ada yang menyukai kegiatan mendaki gunung. Momen mendaki gunung ini dimanfaatkan dengan membuka layanan taman baca diatas Gunung Slamet. Pada hari sabtu 20 oktober 2018 mereka mulai membuka layanan tersebut bagi para pendaki. Komunitas Bhinneka Tunggal Baca ini beranggotakan mahasiwa/I penggiata literasi informasi dengan bertujuan untuk menyuarakan membaca dan memberikan pandangan baru pada masyarakat bahwa mendaki gunung tidak hanya tentang alam, tetapi juga bisa digunakan sebagai sebuah inovasi dalam literasi, karena berbagi ilmu dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Menurut Fahdrizal Muftin Aryatama selaku penggiat Komunitas Bhinneka Tunggal Baca banyak yang harus mereka lalui, dengan beban yang dibawa saat mendaki seperti perlengkapan berkemah itu sudah cukup berat ditambah lagi mereka harus membawa buku bacaan. Dengan beranggotakan 10 orang, mereka harus membawa buku minimal 20 buku untuk bisa membuka taman baca tersebut dengan niat yang ikhlas dan semangat yang membara akhirnya mereka bisa membuat taman baca dengan lancar. Salah satu anggota juga mengatakan bahwa kali pertama komunitasnya membawa puluhan buku di puncak gunung, sehingga mereka menyadari memang cukup sulit jika kegiatan ini dilaksanakan terus menerus di alam, khususnya puncak gunung. Namun kegiatan semacam ini tidak akan pernah mereka hentikan demi menggaungkan Literasi di Indonesia. 

Kegiatan semacam itu perlu diapresiasi, pemuda-pemudi Indonesia wajib mencontoh kegiatan positif seperti itu. Mari kita ikut peduli dengan kegiatan membaca, dengan membaca wawasan kita akan bertambah. Salam Literasi !!! Cek di http://fah.uinjkt.ac.id/taman/

4 komentar:

Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan

Nama : Novie Nurhayati Jur/Nim : Ilmu Perpustakaan/11160251000017 Kelas : 5a Ilmu Perpustakaan Tugas Mata Kuliah Tata Ruang Perpus...